“Penelitian telah menghubungkan cahaya sebagai pelepas serotonin, yang dikenal sebagai hormon bahagia, yang mungkin menjelaskan mengapa sebagian besar orang menikmati berada di bawah paparan sinar matahari,” tutur Russell Foster seorang ahli neuroscientist dari Oxford University, seperti dikutip Dailymail.
Foseter menambahkan, banyak orang telah kehilangan paparan cahaya alami dari matahari, sedangkan pencahayaan lampu saja kurang memadai untuk mengendalikan jam tubuh atau menjaga tingkat kewaspadaan saat beraktivitas.
“Cahaya matahari memiliki dampak nyata pada kualitas tidur. Semakin baik dan cukup paparan sinar matahari Anda, maka semakin baik pula kualitas tidur, kebugaran dan kewaspadaan Anda,” tandas Foster. (dan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar