Senin, 01 Oktober 2012


UPAYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN ASLI BANGSA INDONESIA

            Bangsa Indonesia terdiri dari dari beragam suku bangsa dan unsur kebudayaan yang semua sebagaimana tersirat dalam “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “walupun berbea - beda tetap satu jua. Kebudayaan lama atau yang sering di sebut kebudayaan asli indonesia dimana kebudayaan ini belum terjamah oleh kebudayaan asing merupakan suatu harus tetap kita pertahankan. Karena, ini merupakan suatu kebanggan atau kekayaan bangsa kita, maka dari itu supaya kebudayaan - kebudayaan  asli bangsa indonesia ini tetap ada. Kebudayaan nasional yang berlandaskan pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karasa bangsa indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia indonesia untuk mengembangkan harkat dan mertabat sebagai bangsa. Serta di arahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Denga demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya. Indonesia adalah negara yang kaya akan keaneka ragaman, termasuk di dalamnya adalah kebudayaan, baik itu budaya, bahasa ataupun kesenian - kesenian daerah yang sampai saat ini masih terjaga kelestariaannya.


            Kehidupan anak - anak zaman sekarang yang sangat berbeda sekali dengan kehidupan beberapa tahun silam. Anak zaman sekarang terkesan lebih modern. Salah satu contoh nya adalah dengan adanya permainan game, online, ps. Seperti yang dilihat sehari - hari, kehidupan anak kecil sekarang jarang bermain hal - hal yang tradisional. Mereka lebih tertarik untuk bermain game, internet dan lainnya. Tidak ada permianan seperti gatrik, engkle atau sondah. Pentingnya kecintaan akan tercipta pelestarian, dan dengan pelestarian akan menimbulkan kecintaan terhadap kebudayaan itu sendiri. Berharap dengan kecintaan terhadap kebudayaan tersebut, hal - hal seperti pengklaiman budaya, peleburan budaya, tidak akan terjadi. Maka dari itu kita harus mewujudkan semuanya denga cinta dan pelestarian.    
 

Minggu, 30 September 2012

DAMPAK SINETRON TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK


            Sinetron akhir – akhir ini sering menghiasi televisi kita. Hampir semua stasiun televisi , berlomba untuk memproduksi sinetron. Tingkat persaingan antar stasiun televisi pun semakin ketat. Semua orang belomba - lomba menikmati serunya sinetron termasuk anak - anak. Faktor yang mendorong lakunya permintaan terhadap tayangan sinetron diantaranya adalah daya tarik cerita dan tokoh cerita yang di gemari. Jam tayang sinetron yang terlalu padat dan isi cerita yang terlalu berlebihan, mengakibat kan dampak yang buruk bagi masyarakat terutama anak-anak yang masih mengalami pendewasaan dalam diri mereka. Anak akan meniru karakteristik tokoh – tokoh yang terlibat dalam tayangan sinetron. Anak meniru kata-kata dalam sinetron karena senang dengan gaya tokoh yang ada dalam sinetron dan memendam persaan amarah. Dan anak sangat kesal apabila anak saat anak sedang menonton tv apalagi saat menonton sinetron. Dampak sinetron bagi anak adalah :


1.    Kekerasan terhadap anak
2.    Penelantaran keluarga
3.    Keserakahan
4.    Gaya hidup seenak nya


     Dampak bagi anak yang gemar menonton sinetron adalah sering mengucapkan kata – kata yang ada pada sinetron, serta anak meniru perilaku tokoh dalam sinetron pada saat di luar rumah bermain bersama temannya. Waktu belajar anak semakin sedikit karena anak ingin cepat menonton sinetron. Cerita sinetron yang sering kita lihat, banyak mengandung unsure kekerasan, serta unsur pornografi sehingga membuat perilaku anak berubah dan mengikuti artis idola di sinetron tersebut. Banyak acara sinetron yang beralur cerita kurang baik, seperti kata kata kasar, mode pakaian yang tidak sopan, serta kisah percintaan yang berlebihan. Walaupun mempunyai dampak buruk, tetapi acara sinetron masih saja tetap tayang, bahkan semakin marak di televisi. Sinetron yang berkembang di televisi indonesia tidak membangun perkembangan pada anak.

  Maka dari itu, anak diharapkan dapat memilih acara televisi yang berhubungan dengan pendidikan serta anak juga dapat memilih tontonan yang jauh lebih ke arah yang positif , dengan memilih acara yang lebih bermutu, sehingga anak dapat mengurangi perilaku buruk pada sinetron atau dampak sinetron.