Dalam perkembangannya asuransi
ternyata memberikan dampak yang positif kepada kehidupan sosial ekonomi.
Asuransi sangat memberikan
manfaat bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan negara. Menurut Soeisno
Djojosoedarso dalam bukunya “Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi”.
Adapun Pengaruh asuransi
terhadap kehidupan sosial ekonomi tersebut , antara lain :
1. Memberi Rasa Aman
Dalam aspek psikologis mungkin
diwujudkan dalam sikap atau mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena mereka
menghendaki adanya alat pemuas terhadap keinginannya (akan rasa aman).
Bila keinginan tersebut tidak
terpuaskan maka hal tersebut akan menimbulkan ketegangan, yang dapat
menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak sehat. Artinya bila rasa aman tidak
terpenuhi reaksinya mungkin akan berbentuk rasa kekhawatiran, ketakutan
terhadap ketidak-pastian.
Dimana cara pemenuhan terhadap
kebutuhan/keinginan rasa aman salah satunya adalah melalui asuransi. Dengan
adanya asuransi tersebut maka sebagian besar dari ketidak pastian, yang
berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap bahaya tertentu
akan dapat dieliminir, sehingga dapat menimbulkan suasana jiwa yang tenang
serta rasa hati yang damai.
2. Melindungi Keluarga
Dari Perpecahan
Perusahaan asuransi jiwa akan
memberikan santunan bila tertanggung meninggal dunia pada saat kontrak.
Suatu yang benar-benar tepat,
sebab dating pada saat sangat dibutuhkan, yaitu kebutuhan dana untuk
melanjutkan kehidupan keluarga, pada sumber utama penghasilan terputus/hilang.
Uang santunan yang diterima akan merupakan salah satu alat untuk mempertahankan
kerukunan dan keutuhan keluarga.
Sebab bila seseorang kepala
keluarga meninggal dunia dan ia tidak mengasuransikan dirinya, maka keluarga
yang ditinggalkan akan mengalami kesulitan keuangan,yang akan mendapatka
akibat-akibat lain yang lebih jauh. Misalnya ibunya harus terpaksa bekerja
diluar rumah atau bekerja keras, sehingga mengurangi kesempatannya untuk
mengawasi anak-anaknya yang masih dibawah umur harus bekerja, menyebabkan
terjadinya “ mental break down “ dn sebagainya.
Dengan demikian bila ada dari
santunan dari perusahaan asuransi akibat-akibat tersebut dapat diminimalisir.
3. Menghilangkan
Ketergantungan
Sering kita jumpai bahwa
perkembangan yang tidak menguntungkan yang dialami seseorang adalah disebabkan
oleh factor-faktor ekonomi/keuangan yang dialami oleh oranglain, kepada siapa
orang yang bersangkutan tergantung. Misalnya: kesempatan bagi anak-anak untuk
memperoleh kesuksesan dimasa datang akan sangat dikuarangi karena tidak
tersediany sumber-sumber dana yang memadai akibat ketidak mampuan orang tuanya,
karena sudah tdak mampu bekerja,menganggur dan sebagainya.
Orang-orang tua yang kapasitas
kerjanya sudah menurun akan dapat mengakibatkan: menurunya tingkat
penghasilannya, yang selanjutnya dapat mengakibatkan menurunya standart
kehidupanny,demolirasi,anak-anaknya tidak dapat melanjutkan
sekolah.kehidupannya menyandarkan diri pada ‘belas kasihan’ orang lain dan
sebagainya
Ketergantunga yang demikian itu
akan dapat dikurangi apabila sebelumnya (pada saat kondisi orangtua masih sehat
dan kuat) telah diatur suatu program asuransi untuk mengantisipasi
ketergantungan tersebut. Misalnya melalui program asuransi beasiswa untuk
menghindari ketergantungab anak bidang biaya untuk pendidikannya. Dimana bila
ketidak mampuan itu tiba atau orang tua meninggal dunia sianak-anak akan
mendapatkan biaya kelanjutan pendidikannya dan perusahaan asuransi.
4. Menjamin Kehidupan
Wanita Karir
Dewasa ini banyak wanita yang
sengaja tidak memasuki janjang kehidupan brumah tangga, karena ingin mengejar
karier dan tidak mau menggantungkan dirinya kepada orang lain, terutama yang
menyangkut kebutuhan ekonominya.
Pada suatu ketika mereka itu
akan menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendanaan untuk penyediaan sarana
pemenuhan kebutuhanannya,terutama yang berkaitan dengan penuruna proukvitas
kerjanya, baik yang berkaitan dengan usiannya maupun kesehatannya.